Selasa, 02 September 2008

Perselingkuhan

Perselingkuhan akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang menarik dan santer, sebab perselingkuhan itu sendiri tidak hanya didominasi oleh para pria, tetapi juga wanita di segala lapisan dan golongan, bahkan tidak memandang usia. Sebenarnya fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti halnya Jakarta, tetapi juga di kota-kota kecil atau pun di daerah. Masalahnya, berita-berita mengenai perselingkuhan lebih banyak disorot di kota besar karena di kota besar seperti halnya Jakarta segala sesuatu lebih transparan termasuk dalam hal batasan norma-norma. Di kota besar seperti Jakarta, segala hal bisa bersifat relatif; artinya, segala sesuatu tidak bisa dinilai dari satu sudut pandang saja. Demikian pula halnya dengan perselingkuhan yang belakangan ini makin marak dibicarakan orang. Apakah yang sebenarnya terjadi ?
Alasan Mengapa orang berselingkuh 
Setiap orang yang menikah sudah tentu mendambakan dan mencita-citakan bisa menempuh kehidupan perkawinan yang harmonis. Namun bagaimana pun juga, kita tidak bisa melupakan bahwa sebuah perkawinan pada dasarnya terdiri dari 2 orang yang mempunyai kepribadian, sifat dan karakter, latar belakang keluarga dan problem yang berbeda satu sama lain. Semua itu sudah ada jauh sebelum keduanya memutuskan untuk menikah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kehidupan perkawinan pada kenyataan selanjutnya tidak seindah dan seromantis harapan pasangan tersebut. Persoalan demi persoalan yang dihadapi setiap hari, belum lagi ditambah dengan keunikan masing-masing individunya, sering menjadikan kehidupan perkawinan menjadi sulit dan hambar. Jika sudah demikian, maka kondisi itu semakin membuka peluang bagi timbulnya perselingkuhan di antara mereka.
Debbie Layton-Tholl, seorang psikolog, pada tahun 1998 meneliti alasan-alasan terjadinya perselingkuhan di antara pasangan setelah sekian lama menikah. Menurut Debbie, biasanya orang memakai alasan mengapa dirinya berselingkuh adalah karena :
• merasakan ketidakpuasan dalam kehidupan perkawinan 
• adanya kekosongan emosional dalam kehidupan pasangan tersebut 
• problem pribadi masa lalu 
• kebutuhan untuk mencari variasi dalah kehidupan seksual 
• sulit untuk menolak "godaan" 
• marah terhadap pasangan 
• tidak lagi bisa mencintai pasangan 
• kecanduan alkohol atau pun obat-obatan 
• seringnya hidup berpisah lokasi 
• dorongan untuk membuat pasangan menjadi cemburu 

5 RAHASIA TENTANG CINTA

Tahukah Anda sejumlah fakta tentang cinta? Para ahli percaya, cinta itu baik. Cinta membuat Anda tetap sehat, bahagia, dan bebas kerut-kemerut di wajah. Apa lagi rahasia cinta lainnya? Berikut sepuluh fakta tentang cinta yang dapat memberi pengaruh positif kepada keluarga dan teman-teman.


1. CINTA SEPERTI COKELAT 
Ada beberapa alasan mengapa pengantin baru tidak pernah bosan dengan pasangannya: Cinta seperti memiliki rasa kecanduan kimiawi. Jatuh cinta merangsang pusat kenikmatan yang berada di otak dan meningkatkan produksi dopamine, zat kimia yang menentukan rasa nikmat yang menimbulkan rasa kecanduan. 

Ini sama halnya dengan memakan cokelat di mana sulit bagi seseorang untuk makan hanya sepotong cokelat saja. Gairah dopamine merupakan bagian dari zat kimia yang mendorong suasana hati Anda serta meningkatkan energi dan mempertajam kemampuan untuk memfokuskan pikiran Anda pada pasangan. 

Sesuatu yang baru juga merangsang dopamine. Jadi, Anda dapat meningkatkan gairah dengan mengubah posisi tempat tidur atau mengatur ulang suasana kamar tidur, mencoba posisi seks yang belum pernah dilakukan selama ini. Termasuk memesan makanan Thai bukan makanan China seperti yang selama ini Anda lakukan.

2. "INI DIA ORANGNYA!"
Apakah Anda tahu dialah orang yang tepat untuk pasangan hidup? Penelitian memperlihatkan, secara insting, melalui indra penciuman, seorang wanita dapat mengetahui pria yang tepat untuk dirinya dan bisa menjadi suami serta memberikannya keturunan. 
Yang membuat Anda tertarik pada seorang pria adalah hormon pheromonenya, yaitu zat kimia yang unik yang dihasilkan oleh hormon seks. Wanita mempunyai kemampuan yang baik dalam mendeteksi pheromon selama ovulasi di mana indra penciuman sedang meningkat. Bila Anda menyukai apa yang Anda cium, estrogen dan gairah Anda pun meningkat.

3. PERNIKAHAN TAK MEMBUAT GILA 
Jangan pedulikan perkataan orang-orang bahwa perkawinan membuat pusing kepala, melelahkan, dan isinya cuma cekcok melulu. Penelitian membuktikan, menikah justru memperbaiki kesehatan mental dan mengurangi depresi. 

Orang yang tidak pernah menikah justru lebih besar kemungkinannya mengalami depresi. Banyak wanita yang merasakan kepuasan dan kebahagian hubungannya dalam ikatan perkawinan. Perasaan saling memiliki membuat seseorang merasa berharga, berguna, dan hal ini jelas membuat stabil kejiwaan seseorang.

4. CINTA AYAH SANGAT BERPENGARUH 
Bila Anda mengatakan tidak ada yang lebih menakjubkan dibandingkan melihat seorang ayah yang menggendong bayinya atau menggandeng anak balitanya dengan penuh kasih, Anda betul. Bila seorang ayah menggandeng anaknya dengan rasa kasih, maka jelas sekali ayah tersebut mengalirkan hormon yang kuat kepada anaknya. 

Hal ini dapat terlihat baik pada manusia maupun pada binatang. Tingkat testosteron, hormon agresi menurun, tetapi tingkatan hubungan hormon oksitosin dan vasopresin meningkat dan merangsang rasa kedekatan. Pelukan mengandung keuntungan biologis, mengurangi stres, sakit jantung, tekanan darah tinggi, merangsang sistem kekebalan pada mereka yang memeluk ataupun yang dipeluk.

5. SEKS BIKIN AWET MUDA 
Orang yang melakukan hubungan seks 4-5 kali seminggu akan tampak 10 tahun lebih muda dibanding mereka yang hanya melakukan hubungan seks 2 kali seminggu. Penelitian memperlihatkan, testosteron yang keluar pada saat orgasme membantu seorang pria mempertahankan massa ototnya. Sedangkan bagi wanita, hormon estrogen selama melakukan hubungan seks membuat rambut lebih bercahaya dan kulit lebih halus, yang merupakan ciri-ciri kemudaan